Mod Canter New Tawakal 5 By GDS Speed

Kisah Saudara Kembar Yang Ingin Menjadi Orang Kaya

Di tahun 1954, Pablo dan Bruno adalah dua orang saudara kembar yang tinggal di sebuah lembah di Amerika serikat



Keduanya adalah pemuda kembar  yang ingin meraih cita-cita yang tinggi.

Mereka pun berkhayal, suatu saat akan menjadi orang terkaya di Daerahnya yang besar.

Suatu hari, kesempatan pun tiba. Kepala desa mencari 2 orang pemuda untuk membawa air dari sungai yang terletak di pinggir desa ke tempat penampungan air di tengah desa itu Dangan jarak yang tidak dekat.

Pablo dan Bruno mengajukan diri dan mengajukan diri dan mendapat kesempatan itu untuk mendapatkan uang.


Kemudian keduanya mulai mengangkut air dengan ember. Sepanjang hari mereka hanya  bolak balik mengisi bak yang ada untuk tempat penampungan air. Mereka digaji berdasarkan jumlah ember yang masing-masing mereka bawa dari sungai ke tempat penampungan.

“Wow, kita akan menjadi orang kaya!”, teriak Bruno dengan senang dan bahagia.

Namun Pablo tidak merasa seperti itu. Ia tidak yakin akan kaya dengan cara seperti itu karena pekerjaan ini tidak selamanya.

Begitu tiba di rumah, ia merasakan punggungnya pegal-pegal. Telapak tangannya nyeri karena lecet dan kurang enak badan.


Pablo berpikir bagaimana caranya supaya bisa mengisi bak penampungan dengan cepat tanpa harus bolak-balik sungai yang jauh, dan punggung pegal dan tangan nyeri karena pekerjaan itu.

Ia seperti nya tidak sanggup untuk  melakukan pekerjaan seperti itu sepanjang hidupnya.

Ia mengajukan pendapatnya kepada saudara kembarnya   Bruno. “Bagaimana kalau kita membangun saluran pipa?”

“Saluran pipa? Ide apa itu? Kita sudah mendapatkan pekerjaan yang bagus dan kamu ingin lebih enak lagi kan kita sudah  menghasilkan uang yang banyak, Pablo”, jawab Bruno.

“Dengan upah yang cuma satu sen setiap ember, kita bisa mendapatkan satu dollar per hari. Ini berarti, setiap minggu kita bisa membeli pakaian  baru”. Dan perlengkapan lainnya

“Setiap bulan kita bisa membeli seekor sapi dan domba, dan setahun kemudian kita bisa membangun rumah yang besar dan megah”. Kata Bruno

Ide saudara kembarnya Pablo ditolak mentah-mentah oleh Bruno.

Tapi Pablo tidak mudah  putus asa. Ia yakin dengan idenya yang jenius  itu. Ia tidak mau seumur hidup mejadi pembawa ember bolak balik sungai.

Akhirnya pablo memutuskan untuk bekerja paruh waktu saja. Selepas membawa ember, di sisa waktunya ia gunakan untuk membangun pipa pengalir air dari sungai.

Ternyata, sangat sulit untuk membangun pipa-pipa itu. Tanah keras dan berbatu menyulitkannya pablo dalam menggali. Punggung dan tangannya malah bertambah nyeri dibuat oleh ide yang di gagasnya



Namun pablo tabah. Ia yakin dengan visinya untuk membangun pipa.

Bahwa suatu saat, mungkin dalam beberapa tahun ke depan saluran pipa milik Pablo akan terwujud dan berfungsi seperti yang diharapkan oleh Pablo sendiri


Bruno dan orang-orang sedesa pun mulai mengolok-olok. Saudara kembarnya sendiri. Mereka mengejek saudara kembar Bruno dengan sebutan “Pablo si manusia saluran pipa”.

Bruno sekarang punya penghasilan dua kali lipat dibandingkan saudara kembarnya si  Pablo. Ia selalu memamerkan barang baru yang dibelinya.namun Pablo tidak pernah iri dengan itu.

Bruno telah membeli baju, keledai dan rumah mewah. Ia pun gemar nongkrong di rumah dengan teman temannya sambil makan dan minum-minuman ketas. Orang-orang di desa pun memanggilnya Tuan Bruno.karena sekarang Bruno telah menjadi orang kaya.

Kini pemandangan menjadi kontras. Sementara Bruno asyik menikmati hasil  jerih payahnya sendiri, Pablo masih sibuk siang malam untuk  membangun saluran pipanya yang di gagasan nya sendiri

Di bulan-bulan awal, pekerjaan itu masih belum menunjukkan hasil meski pun segenap daya dan upaya Pablo  telah dikerahkannya semua.

Pablo meyakini bahwa tindakan-tindakannya tidak akan membuahkan hasil dari usaha yang kecil yang dilakukannya hari ini akan menghasilkan sesuatu yang besar. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Kata Pablo


Akhirnya, setelah lebih dari setahun saluran pipa itu pun mendekati kata  rampung. Hanya dalam hitungan waktu, pipa-pipa itu akan bisa disaluri air dari sungai.

Sementara Bruno pun masih terus sibuk dengan pekerjaan nya  mengangkati ember. Makin hari ia makin sibuk. Bahunya mulai kelihatan membungkuk. Ia sering menyeringai kesakitan. Karena kecapekan.

Ia mulai kecewa dengan “takdirnya”  mengapa bisa begini hidupnya yang harus mengangkut ember sepanjang hidupnya. Kata Bruno


Bruno makin jarang terlihat santai dan menikmati hidup nya yang telah menjadi orang kaya.

Akhirnya, saat yang dinantikan Pablo pun tiba.

Terjadilah kegemparan di seantero desa. Yang mana tempat tinggal Pablo dan Bruno

Saluran pipa itu telah selesai dibuat oleh Pablo . Seluruh penduduk berkumpul untuk melihat hasil kerja Pablo di sekitar bak penampungan untuk menyaksikan air mengalir dari saluran pipa. Yang di buat oleh Pablo


Sejak saat itu Pablo tidak perlu lagi bolak balik  membawa ember dari sungai. Airnya terus mengalir, walaupun disaat dia bekerja atau pun tidak bekerja.

Airnya terus mengalir walaupun disaat ia tidur nyenyak atau berlibur di rumah mau pun keluar kota.

Semakin banyak air mengalir, semakin banyak pula uang yang diterimanya oleh Pablo

Pablo mendapat gelar baru sebagai “manusia ajaib”. Para politisi memujinya setinggi langit karena kerja kerasnya Ia pun dicalonkan menjadi walikota.

Namun bagi Pablo semua itu hanyalah pencapaian awal di hidupnya. Ia punya cita-cita yang lebih besar lagi dari pada itu.

Pablo ingin membangun saluran pipa di seluruh dunia untuk mengalihkan air di seluruh dunia agar tidak sulit lagi mencari air.

Comments